Gangguan Pemusatan Perhatian
& Hiperaktifitas Bisa Terjadi Pada Dewasa
Kompasiana
OPINI | 04 March 2012 | 21:11 Dibaca: 163 Komentar: 3 Nihil
OPINI | 04 March 2012 | 21:11 Dibaca: 163 Komentar: 3 Nihil
Oleh :
Dr.Andri,SpKJ
Psikiater
Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera
Masa dewasa
memang dianggap sebagian orang sebagai masa yang sudah stabil. Masa di mana
kepribadian sudah terbentuk baik dan tidak mudah berubah. Namun jika anda
menemukan diri anda susah memenuhi jadwal, sulit mengorganisir pekerjaan,
sering terlambat, mudah lupa dan teralihkan serta sering merasa beban pekerjaan
banyak sekali, mungkin anda menderita ADHD masa dewasa.
Attention
Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu gangguan yang secara umum
lebih dikenal terjadi pada masa kanak-kanak. Harafiah dalam bahasa Indonesia
gangguan ini disebut Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas tetapi
secara umum orang malah lebih mengenal istilah asingnya yaitu ADHD. Kesulitan
konsentrasi dan hiperaktifitas adalah kondisi yang menggambarkan gangguan jiwa
ini pada anak-anak. Walaupun sebenarnya merupakan gangguan jiwa yang bisa
terjadi pada masa kanak-kanan awal, anak dengan ADHD biasanya mulai didiagnosis
atau diketahui menderita gangguan ini ketika masa sekolah. Hal ini biasanya
karena pada masa sekolah perhatian dan perilaku sosial anak dengan individu
lain mulai lebih dominan daripada masa kanak awal. Sayangnya karena kondisi ini
sering tidak terdiagnosis, maka julukan orang dewasa kepada anak dengan kondisi
ini lebih mengarah kepada anak yang susah diatur, anak bodoh, anak nakal atau
anak yang selalu mencari-cari perhatian.
Beberapa
tahun yang lalu sebelum kondisi ini banyak dibicarakan seperti sekarang,
kondisi ini sudah ada pada anak-anak jaman itu. Ketidaktahuan dan pengobatan
yang tida tepat akhirnya membawa anak-anak yang mengalami ADHD pada masa itu
telah menjadi individu dewasa yang saat ini tetap mengalami kondisi ADHD dalam
kehidupannya sehari-hari.
Gejala dan
Tanda
Beberapa
gejala dan tanda ADHD pada dewasa terkadang sedikit berbeda dengan anak-anak.
Hal ini karena tuntutan lingkungan pada dewasa lebih tinggi daripada dewasa.
Hal lain yang menyebabkan adalah bahwa tanggung jawab yang dibebankan kepada
orang dewasa juga lebih tinggi daripada anak-anak. Beberapa tanda dan gejala
adalah seperti di bawah ini :
A. Kesulitan
Konsentrasi dan Tetap Fokus
Orang dewasa
dengan ADHD sering sulit untuk tetap fokus dan perhatian pada hal-hal rutin.
Konsentrasinya sering buyar apalagi orang dengan ADHD sering tampak mudah bosan
terhadap hal-hal yang tidak menarik perhatiannya. Beberapa hal yang sering
terjadi pada kondisi kehilangan fokus ini adalah :
- Orang ADHD
sering seperti “hilang” dalam percakapan, dia bisa tiba-tiba melakukan hal yang
sama sekali lain di tengah-tengah percakapan serius
- Mudah
teralihkan oleh hal-hal kecil yang terkadang membuatnya seperti tidak ada
tujuan
- Susah
konsentrasi ketika mendengarkan sesuatu atau membaca
- Penuh
perjuangan dalam melakukan hal-hal yang mudah apalagi yang membutuhkan
perhatian lebih
- Sering
menyepelekan sesuatu dan sulit memperhatikan detil pekerjaan sehingga sering
membuat pekerjaan menjadi tidak sempuran
- Sulit
dalam mendengarkan, mengingat dan mengikuti perintah atau petunjuk.
B.
Hiperfokus
Walaupun
pada kenyataannya pasien ADHD dewasa sering mengalami kesulitan fokus, sebagian
di antaranya malah berlaku sebaliknya terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang
menstimulasi rasa penasaran mereka atau yang memberikan manfaat materi atau non
materi. Terlalu fokus pada hal-hal tersebut bukan membuat mereka menjadi
perhatian malahan membuat mereka kehilangan waktu dan kesempatan melakukan
pekerjaan pekerjaan lain yang lebih penting atau yang harusnya mereka lakukan
juga. Kondisi ini sebenarnya dapat disiasati untuk melakukan hal-hal yang
produktif walaupun seringkali malahan menjadi sesuatu yang menyulitkan orang
itu sendiri
C. Disorganized
dan mudah lupa
Orang dengan
ADHD sering kali sulit mengorganisasi pekerjaannya dan mudah lupa. Ketika
seseorang mengalami ADHD pada masa dewasa, hidup rasanya penuh dengan chaos dan
di luar kontrol. Mencoba teratur dan mengatur beberapa hal dalam kehidupan anda
menjadi sesuatu yang sangat menantang. Kesulitan mengatur waktu,
memprioritaskan apa yang harus dilakukan, mendapatkan informasi atau
sumber-sumber untuk melakukan pekerjaan tertentu, memenuhi urutan tugas dan
jadwal adalah sesuatu yang kadang sangat sulit untuk dilakukan. Beberapa tanda
dan gejala itu adalah :
- kemampuan
mengatur yang buruk (rumah, kantor, meja dan mobil biasanya berantakan)
- keseringan
dan mudah menunda-nunda pekerjaan
- Kesulitan
memulai dan menyelesaikan pekerjaan
- Sering
terlambat
- Sering
lupa janji, komitmen dan deadline
- Suka lupa
menaruh barang-barang pribadi sendiri
- Suka
meremehkan waktu untuk melakukan tugas
D. Impulsif
Beberapa
pasien ADHD pada dewasa sering merasa kesulitan dalam menahan diri baik dalam
perilaku, bicara ataupun respon terhadap sesuatu hal. Sering melakukan tindakan
tanpa pikir panjang adalah hal yang sering dilakukan. Orang dengan ADHD sering
kelihatan tiba-tiba melakukan interupsi yang tidak perlu dan tidak pada
tempatnya. Pasien juga sering ingin cepat-cepat melakukan sesuatu tanpa melihat
petunjuk terlebih dahulu. Bersabar sepertinya hal yang sangat sulit buat orang
dengan ADHD. Orang-orang ini sering kali mendapatkan dirinya pada suatu keadaan
yang penuh risiko tanpa pikir panjang terlebih dahulu.
E. Emosional
Orang dewasa
dengan ADHD sering sulit mengatur suasana perasaan mereka sendiri terutama
ketika sedang marah atau frustasi. Beberapa hal yang sering dialami adalah :
- merasa
diri tidak dihargai
- sulit
beradaptasi dengan perasaan frustasi
- mudah
stres
- mudah
tersinggung/marah dan mood swing
- sulit
untuk termotivasi
- tidak bisa
menerima kritik
- insecure
dan rendah diri
- eksplosif
dan mudah marah
F. Hiperaktifitas
Gejala
hiperaktifitas pada pasien dewasa dengan ADHD sering kali mirip dengan ADHD
pada masa kanak. Agitasi atau merasa sulit menahan diri adalah hal yang sering
terjadi. Perilaku berisiko juga sering membuat pasien ADHD dewasa terlibat
masalah dalam kehiduapannya. Cepat bosan dan sulit duduk diam merupakan gejala
yang mirip baik pada anak dan dewasa. Pikiran yang cepat dan kadang berpindah-pindah
juga merupakan hal yang membuat orang dengan ADHD sering bicara cepat dan
melakukan sesuatu secara serentak sekaligus walaupun sulit dalam
mengorganisasikan kegiatan tersebut.
Dampak ADHD
pada Dewasa
Dampak ADHD
pada dewasa sangat berhubungan dengan masalah pribadi, hubungan dengan orang
lain serta pekerjaan. Masalah pribadi ini juga terkait bahwa pada pasien dengan
ADHD sering juga mengalami gangguan kejiwaan lain terutama kecemasan, depresi
dan penyalahgunaan zat terlarang. Hal-hal terkait dengan kesulitan mengatur
diri dan perilaku berisiko akan menyebabkan status kesehatan baik fisik maupun
mental orang dengan ADHD terganggu.
Hubungan
dengan orang lain adalah hal juga yang menjadi perhatian. Jika melihat tanda
dan gejala ADHD di atas, agaknya orang ADHD sulit menemukan hubungan pertemanan
atau percintaan yang bisa bertahan karena tidak banyak orang yang bisa memahami
kondisi ini.
Sebagai
dewasa maka tanggung jawab pekerjaan dan keuangan adalah bagian yang tidak
terpisahkan. Kondisi gejala ADHD pada orang dewasa sering membuat mereka sulit
dalam melakukan pekerjaan dan akhirnya mengalami kesulitan keuangan. Tidak
mampu mengorganisasi diri, ceroboh, impulsif adalah sebagian hal-hal yang
terjadi pada orang dengan ADHD yang bisa membuatnya mengalami kesulitan dalam
pekerjaan dan kesulitan keuangan.
Pengobatan
Seperti pada
anak, maka pada dewasa pun kondisi ADHD bisa diobati. Beberapa ahli telah
mengatakan dalam penelitian-penelitian mereka bahwa adanya keterlibatan sistem
otak membuat pengobatan dengan obat-obat farmakoterapi terutama golongan
stimulan seperti metilfenidat (Ritalin atau Concerta) dan golongan non stimulan
seperti atomoxetine sangat berguna untuk pengobatan.
Selain obat
juga pasien dengan ADHD memerlukan terapi lain seperti pengaturan waktu, terapi
bicara atau jika memungkinkan terapi dukungan dari sesama penderita ADHD. Hal
ini membantu untuk mengorganisasi kehidupan pasien yang sering kali sulit
dilakukan oleh mereka sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar