Selasa, 01 November 2016

materi ADHD dr. andri RS OMNI




Gangguan Pemusatan Perhatian & Hiperaktifitas Bisa Terjadi Pada Dewasa
Kompasiana
OPINI | 04 March 2012 | 21:11 Dibaca: 163   Komentar: 3   Nihil
Oleh : Dr.Andri,SpKJ
Psikiater Klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera
Masa dewasa memang dianggap sebagian orang sebagai masa yang sudah stabil. Masa di mana kepribadian sudah terbentuk baik dan tidak mudah berubah. Namun jika anda menemukan diri anda susah memenuhi jadwal, sulit mengorganisir pekerjaan, sering terlambat, mudah lupa dan teralihkan serta sering merasa beban pekerjaan banyak sekali, mungkin anda menderita ADHD masa dewasa.
Attention Deficit Hiperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu gangguan yang secara umum lebih dikenal terjadi pada masa kanak-kanak. Harafiah dalam bahasa Indonesia gangguan ini disebut Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas tetapi secara umum orang malah lebih mengenal istilah asingnya yaitu ADHD. Kesulitan konsentrasi dan hiperaktifitas adalah kondisi yang menggambarkan gangguan jiwa ini pada anak-anak. Walaupun sebenarnya merupakan gangguan jiwa yang bisa terjadi pada masa kanak-kanan awal, anak dengan ADHD biasanya mulai didiagnosis atau diketahui menderita gangguan ini ketika masa sekolah. Hal ini biasanya karena pada masa sekolah perhatian dan perilaku sosial anak dengan individu lain mulai lebih dominan daripada masa kanak awal. Sayangnya karena kondisi ini sering tidak terdiagnosis, maka julukan orang dewasa kepada anak dengan kondisi ini lebih mengarah kepada anak yang susah diatur, anak bodoh, anak nakal atau anak yang selalu mencari-cari perhatian.
Beberapa tahun yang lalu sebelum kondisi ini banyak dibicarakan seperti sekarang, kondisi ini sudah ada pada anak-anak jaman itu. Ketidaktahuan dan pengobatan yang tida tepat akhirnya membawa anak-anak yang mengalami ADHD pada masa itu telah menjadi individu dewasa yang saat ini tetap mengalami kondisi ADHD dalam kehidupannya sehari-hari.



Gejala dan Tanda

Beberapa gejala dan tanda ADHD pada dewasa terkadang sedikit berbeda dengan anak-anak. Hal ini karena tuntutan lingkungan pada dewasa lebih tinggi daripada dewasa. Hal lain yang menyebabkan adalah bahwa tanggung jawab yang dibebankan kepada orang dewasa juga lebih tinggi daripada anak-anak. Beberapa tanda dan gejala adalah seperti di bawah ini :
AKesulitan Konsentrasi dan Tetap Fokus
Orang dewasa dengan ADHD sering sulit untuk tetap fokus dan perhatian pada hal-hal rutin. Konsentrasinya sering buyar apalagi orang dengan ADHD sering tampak mudah bosan terhadap hal-hal yang tidak menarik perhatiannya. Beberapa hal yang sering terjadi pada kondisi kehilangan fokus ini adalah :
- Orang ADHD sering seperti “hilang” dalam percakapan, dia bisa tiba-tiba melakukan hal yang sama sekali lain di tengah-tengah percakapan serius
- Mudah teralihkan oleh hal-hal kecil yang terkadang membuatnya seperti tidak ada tujuan
- Susah konsentrasi ketika mendengarkan sesuatu atau membaca
- Penuh perjuangan dalam melakukan hal-hal yang mudah apalagi yang membutuhkan perhatian lebih
- Sering menyepelekan sesuatu dan sulit memperhatikan detil pekerjaan sehingga sering membuat pekerjaan menjadi tidak sempuran
- Sulit dalam mendengarkan, mengingat dan mengikuti perintah atau petunjuk.
B. Hiperfokus
Walaupun pada kenyataannya pasien ADHD dewasa sering mengalami kesulitan fokus, sebagian di antaranya malah berlaku sebaliknya terutama pada pekerjaan-pekerjaan yang menstimulasi rasa penasaran mereka atau yang memberikan manfaat materi atau non materi. Terlalu fokus pada hal-hal tersebut bukan membuat mereka menjadi perhatian malahan membuat mereka kehilangan waktu dan kesempatan melakukan pekerjaan pekerjaan lain yang lebih penting atau yang harusnya mereka lakukan juga. Kondisi ini sebenarnya dapat disiasati untuk melakukan hal-hal yang produktif walaupun seringkali malahan menjadi sesuatu yang menyulitkan orang itu sendiri
C. Disorganized dan mudah lupa
Orang dengan ADHD sering kali sulit mengorganisasi pekerjaannya dan mudah lupa. Ketika seseorang mengalami ADHD pada masa dewasa, hidup rasanya penuh dengan chaos dan di luar kontrol. Mencoba teratur dan mengatur beberapa hal dalam kehidupan anda menjadi sesuatu yang sangat menantang. Kesulitan mengatur waktu, memprioritaskan apa yang harus dilakukan, mendapatkan informasi atau sumber-sumber untuk melakukan pekerjaan tertentu, memenuhi urutan tugas dan jadwal adalah sesuatu yang kadang sangat sulit untuk dilakukan. Beberapa tanda dan gejala itu adalah :
- kemampuan mengatur yang buruk (rumah, kantor, meja dan mobil biasanya berantakan)
- keseringan dan mudah menunda-nunda pekerjaan
- Kesulitan memulai dan menyelesaikan pekerjaan
- Sering terlambat
- Sering lupa janji, komitmen dan deadline
- Suka lupa menaruh barang-barang pribadi sendiri
- Suka meremehkan waktu untuk melakukan tugas
D. Impulsif
Beberapa pasien ADHD pada dewasa sering merasa kesulitan dalam menahan diri baik dalam perilaku, bicara ataupun respon terhadap sesuatu hal. Sering melakukan tindakan tanpa pikir panjang adalah hal yang sering dilakukan. Orang dengan ADHD sering kelihatan tiba-tiba melakukan interupsi yang tidak perlu dan tidak pada tempatnya. Pasien juga sering ingin cepat-cepat melakukan sesuatu tanpa melihat petunjuk terlebih dahulu. Bersabar sepertinya hal yang sangat sulit buat orang dengan ADHD. Orang-orang ini sering kali mendapatkan dirinya pada suatu keadaan yang penuh risiko tanpa pikir panjang terlebih dahulu.
E. Emosional
Orang dewasa dengan ADHD sering sulit mengatur suasana perasaan mereka sendiri terutama ketika sedang marah atau frustasi. Beberapa hal yang sering dialami adalah :
- merasa diri tidak dihargai
- sulit beradaptasi dengan perasaan frustasi
- mudah stres
- mudah tersinggung/marah dan mood swing
- sulit untuk termotivasi
- tidak bisa menerima kritik
- insecure dan rendah diri
- eksplosif dan mudah marah
F. Hiperaktifitas
Gejala hiperaktifitas pada pasien dewasa dengan ADHD sering kali mirip dengan ADHD pada masa kanak. Agitasi atau merasa sulit menahan diri adalah hal yang sering terjadi. Perilaku berisiko juga sering membuat pasien ADHD dewasa terlibat masalah dalam kehiduapannya. Cepat bosan dan sulit duduk diam merupakan gejala yang mirip baik pada anak dan dewasa. Pikiran yang cepat dan kadang berpindah-pindah juga merupakan hal yang membuat orang dengan ADHD sering bicara cepat dan melakukan sesuatu secara serentak sekaligus walaupun sulit dalam mengorganisasikan kegiatan tersebut.
Dampak ADHD pada Dewasa
Dampak ADHD pada dewasa sangat berhubungan dengan masalah pribadi, hubungan dengan orang lain serta pekerjaan. Masalah pribadi ini juga terkait bahwa pada pasien dengan ADHD sering juga mengalami gangguan kejiwaan lain terutama kecemasan, depresi dan penyalahgunaan zat terlarang. Hal-hal terkait dengan kesulitan mengatur diri dan perilaku berisiko akan menyebabkan status kesehatan baik fisik maupun mental orang dengan ADHD terganggu.
Hubungan dengan orang lain adalah hal juga yang menjadi perhatian. Jika melihat tanda dan gejala ADHD di atas, agaknya orang ADHD sulit menemukan hubungan pertemanan atau percintaan yang bisa bertahan karena tidak banyak orang yang bisa memahami kondisi ini.
Sebagai dewasa maka tanggung jawab pekerjaan dan keuangan adalah bagian yang tidak terpisahkan. Kondisi gejala ADHD pada orang dewasa sering membuat mereka sulit dalam melakukan pekerjaan dan akhirnya mengalami kesulitan keuangan. Tidak mampu mengorganisasi diri, ceroboh, impulsif adalah sebagian hal-hal yang terjadi pada orang dengan ADHD yang bisa membuatnya mengalami kesulitan dalam pekerjaan dan kesulitan keuangan.
Pengobatan
Seperti pada anak, maka pada dewasa pun kondisi ADHD bisa diobati. Beberapa ahli telah mengatakan dalam penelitian-penelitian mereka bahwa adanya keterlibatan sistem otak membuat pengobatan dengan obat-obat farmakoterapi terutama golongan stimulan seperti metilfenidat (Ritalin atau Concerta) dan golongan non stimulan seperti atomoxetine sangat berguna untuk pengobatan.
Selain obat juga pasien dengan ADHD memerlukan terapi lain seperti pengaturan waktu, terapi bicara atau jika memungkinkan terapi dukungan dari sesama penderita ADHD. Hal ini membantu untuk mengorganisasi kehidupan pasien yang sering kali sulit dilakukan oleh mereka sendiri.
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar